Ada sebuah kalimat yang membuat saya menulisakan kembali sebuah kata di blog ini. "YANG TERUCAP AKAN LENYAP, YANG TERCATAT AKAN TERINGAT". Kata itu saya dapatkan dari sebuah buku yang kala itu saya pinjam dari saudara saya berjudul Kisah Lainnya yag ditulis oleh para personil Peterpan yang kini berganti nama menjadi NOAH Band. Singkat memang kalimatnya namun jiwa menulis saya yang pasang surut seolah kembali memuncak ketika sadar kalau MENULIS memang bagian dari hidup saya.
Buku Kisah Lainnya
Blog ini saya buat lebih dari satu tahun yang lalu ketika saya masih berada di semester dua. Sedikit memang kalimat - kalimat yang ada di blog ini namun kemudian saya kembangkan menjadi sebuah cerita - cerita pendek. Namun saya merombak ulang tatanan yang ada diblog ini dan menghapus semua isi yang telah saya tulis. Saya menggantinya dengan sesuatu yang lebih up to date, berisi informasi - informasi seputar buku dan beberapa puisi yang sebagian saya ambil dari karya saya dan beberapa karya dari orang - orang besar seperti Chairil Anwar dan W.S Rendra. Namun lagi - lagi saya harus merombak ulang tatanannya beserta isinya hingga terbentuklah blog yang sekarang ini.
Saya sadar, saya bukanlah orang yang memiiki pendirian teguh dalam menjalani hidup ini. Saya masih sering termakan omongan sana sini yang kemudian membuat hidup saya seolah tidak terarah dan bingung untuk melangkah. Satu contoh kecilnya tentang blog ini. Entah nanti saya akan merombak ulang atau tidak, tapi saya berharap cukuplah sampai disini sekiranya blog ini terangkai. Saya sempat menulis sebuah puisi tentang kepribadian saya yang membingungkan ini pada sebuah status facebook,
Sejujurnya aku masih mencari jati diri,
Belum kutemukan potongan tubuhku,
Sebagian darah masih pucat pasi,
Jauh sebelum aku sampai disini
aku berdiri, jatuh dan sempat mati,
Aku bukanlah aku,
Siapa di jantung ini, aku tidak tahu
Aku masih berdiri ditengah ribuan persimpangan ...
Belum kutemukan potongan tubuhku,
Sebagian darah masih pucat pasi,
Jauh sebelum aku sampai disini
aku berdiri, jatuh dan sempat mati,
Aku bukanlah aku,
Siapa di jantung ini, aku tidak tahu
Aku masih berdiri ditengah ribuan persimpangan ...
Mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal kecil tapi bagi saya ini adalah hal besar. Saya masih ingat ketika seorang teman special saya, Anantha Perdana mengatakan dalam pesan singkat, "Hidup itu perlu perubahan ke arah yg lebih baik". Dan saya merasa memang harus ada perubahan dalam hidup saya ke arah yang lebih tertata, berani mengambil keputusan dan resiko dan tentunya harus lebih teguh. Saya masih mencoba, mencoba dan terus mencoba. Saya memasang motto dalam hidup saya "No See, No Hear, No Talk". Bukannya saya tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar yang saya inginkan hanya menemukan jati diri saya yang sebenarnya. Saya juga tidak ingin berlama - lama hidup di jiwa orang lain atau bahkan orang lain yang hidup di jiwa saya. Yang saya inginkan, cukuplah jiwa saya, nafas saya, raga saya bergabung menjadi satu bersama menjalankan hidup ini.
Thank you to,
1. Allah SWT
2. Father and Mother
3. Anantha Perdana